1. Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja diputar pada sumbu mesin dan pahat dihantarkan ke benda kerja secara melintang dan atau memanjang oleh eretan.
2. Bagian – Bagian Mesin Bubut
Secara umum, sebuah mesin bubut terdiri dari lima bagian utama, yaitu:
a) Kepala tetap
b) Alas mesin
c) Kepala lepas
d) Eretan
e) Mekanik percepatan
Kelima bagian utama mesin bubut tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Proses Produksi II
Gambar 1.Mesin Bubut
Sumber :Photo Scan
a) Kepala Tetap
Kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan spindel. Dimana di dalam spindel tersebut dipasang alat untuk menjepit benda kerja. Spindel ini merupakan bagian terpenting dari sebuah kepala tetap. Selain itu, poros yang terdapat pada kepala tetap ini digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan.
Dengan demikian, dalam kepala tetap terdapat sejumlah rangkaian roda gigi transmisi yang meneruskan putaran motor menjadi putaran spindel.
Gambar 2.Kepala Tetap
Sumber :Photo Scan
b) Saklar Utama
Saklar utama digunakan untuk menghubungkan sumber listrik dengan mesin
Gambar 3.Saklar Utama
Sumber :Photo Scan
c) Switch Pompa Pendingin
Untuk mengalirkan dan menghentikan aliran fluida pendingin saat prosespembubutan.
Gambar 4.Switch Pompa Pendingin
Sumber :Photo Scan
d) Tuas Hantaran 1, 2, dan 3
Berfungsi untuk mengatur pemakanan pahat bubut
Gambar 5. Tuas Hantaran 1, 2, dan 3
Sumber :Photo Scan
e) Tuas PenentuArah Gerak Makan
Berfungsiuntuk menentukan arah pembubutan.
Gambar 6.Tuas Pemilih Arah Gerak Makan
Sumber : Photo Scan
f) Lampu ON dan Saklar Darurat
Lampu akan menyala saat ada arus listrik yang masuk ke mesin, sedangkan saklar darurat digunakan untuk mematikan mesin saat mengalami keadaan darurat.
Gambar 7.a.)Lampu ON dan b.) Saklar Darurat
Sumber :Photo Scan
g) Tuas PenentuKecepatan Putaran Spindel
Tuas penentu kecepatan putaran spindle berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran spindel dalam satu menit.
Gambar 8.Tuas Pemilih Kecepatan Putaran Spindel
Sumber :Photo Scan
h) Alas Mesin
Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut , yang diatas kerangka mesin tersebut terdapat eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur mesin (bet) berbentuk V, datar atau rata.
Gambar 9.Alas Mesin
Sumber : Photo Scan
i) Kepala Lepas
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berguna untuk tempat untuk pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat/dudukan mata bor pada saat melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang alas/meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, kepala lepas juga dapat digerakan maju mundur (arah melintang), yakni untuk keperluan pembubutan bendanya.
Gambar 10.Kepala Lepas
Sumber :Photo Scan
Tuas Pengunci Kepala Lepas dan Tuas Pengunci Quill.
Tuas pengunci kepala lepas di gunakan untuk mengunci kepala lepas, sedangkan tuas pengunci quill untuk mengunci senter atau pencekam mata bor.
Gambar 11.a) Tuas Pengunci Kepala Lepas , b) Tuas Pengunci Quill
Sumber :Photo Scan
j) Eretan (Carriage/Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a) Eretan bawah yang berjalan sepanjang alas mesin,
b) Eretan lintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin, dan
c) Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke kanan atau kekiri sesuai dengan sudut yang dikehendaki.
Dalam operasinya, eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
Gambar 12.Eretan
Sumber :Photo Scan
k) Eretan Atas ( Rumah Pahat )
Eretan atas berfungsi untuk mengatur gerakan pahat baik secara otomatis maupun manual,eretan juga berfungsi sebagai tempat memasang pahat.Eretan dapat diatur/diputar 360° dan di ikat dengan baut pengikat.
Gambar 13.Eretan Atas
Sumber : Photo Scan
l) Eretan Memanjang
Eretan memanjang ( apron ) terpasang secara tegak lurus pada bagian muka dari eretan atas dan dilengkapi secara otomatis sepanjang eretan memanjang, juga dilengkapi dengan pemotong alur untuk mengulir. Fungsinya untuk menghubungkan dengan poros transportir untuk pemotong ulir.
Gambar 14. Eretan Memanjang
Sumber : http://muhammadanggasaputra244.blogspot.com/
m) Eretan Melintang
Fungsinya yaitu untuk menggerakkan pahat ke arah melintang baik pada waktu menyetel pahat, menentukan tebal pembubutan maupun dalam pembubutan melintang gerakannya dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.
Gambar 15. Eretan Melintang
Sumber : http://muhammadanggasaputra244.blogspot.com/
n) Pemutar gerak memanjang dan melintang pada eretan serta tuas spindel
Menggerakkan eretan searah dengan alas mesin, sedangkan pemutar gerak melintang menggerakkan eretan tegak lurus terhadap alas mesin
Gambar 16.a) Pemutar Gerak Memanjang, b) Pemutar Gerak Melintang
Sumber :Photo Scan
o) Mekanik Percepatan
Mekanik percepatan berfungsi untuk meneruskan gerakan dari kepala tetap ke eretan sekaligus mengubah gerakan berputar dari kepala tetap menjadi gerakan memanjang pada eretan.
Gambar 17.Mekanik Percepatan
Sumber :Photo Sca
p) Tuas Otomatis dan Tuas Spindel ( tuas untuk menjalankan mesin )
Tuas spindel digunakan untuk memutar spindel pada kepala tetap dan menjalankan mesin, sedangkan tuas otomatis digunakan untuk mengubah pengoperasian menjadi otomatis atau manual.
Gambar 18. a) Tuas Otomatis b) Tuas Spindel
Sumber :Photo Scan
q) Saluran Fluida Pendingin
Saluran fluida pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannya pun menjadi halus.
Gambar 19.Saluran Fluida Pendingin
Sumber :Photo Sca
r) Pedal Rem
Digunakan untuk menghentikan proses pengerjaan
Gambar 20.Pedal Rem
Sumber :Photo Scan
3. Jenis - Jenis Mesin Bubut
a) Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan dapat diletakkan di atas meja dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan.Benda kerjanya berdimensi kecil (mini).Jenis ini umumnya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya digunakan untuk industri rumah tangga (home industri).Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1.200 mm, karena bebannya ringan dapat diangkat oleh satu orang.
Gambar 21.Mesin bubut ringan
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
b) Mesin Bubut Sedang
Jenis mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjangnya sampai dengan 100 mm. Jenis mesin ini cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.
Gambar 22. Mesin Bubut Sedang
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
c) Mesin Bubut Standar
Jenis mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar karena di samping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu kran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram, dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.
Gambar 23.Mesin Bubut Standar
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
d) Mesin Bubut Berat
1. Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut beralas panjang mempunyai alas yang panjangnya mencapai 5 sampai dengan 7 meter dengan diameter cekam sampai dengan 2 meter sehingga cocok untuk industri besar dan membubut diameter benda yang besar, misalnya poros baling-baling kapal, menyelesaikan hasil cetakan roda mesin pengeras jalan (wheel vibrator), roda-roda puli yang besar, dan sebagainya.
Gambar 24.Mesin Bubut Beralas Panjang
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
2. Mesin Bubut Lantai
Mesin bubut lantai mempunyai kegunaan yang sama dengan mesin bubut beralas panjang, tetapi memiliki kapasitas lebih besar lagi sehingga pergerakan penjepit pahat, kepala lepas, dan pengikatan benda kerjanya pun harus dilakukan dengan cara hidraulik, pneumatik, ataupun elektrik. Demikian pula pengikatan dan pelepasan benda kerjanya dibantu dengan alat angkat sehingga mesin ini hanya digunakan untuk industri mesin perkakas berskala besar.
Gambar 25.Mesin Bubut Lantai
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
3. Mesin Bubut Lantai dengan Pengendali
Jenis mesin bubut ini sering digunakan untuk membubut bakal roda-roda gigi yang besar, baik bakal roda gigi lurus maupun bakal roda miring.
Gambar 26.Mesin Bubut Lantai dengan Pengendali
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
Keterangan:
1) panel kontrol penyetelan,
2) panel kontrol pengerjaan,
3) soket segi enam untuk merubah kecepatan,
4) handel pelumasan dan pembersihan kepala lepas,
5) kran untuk pendingin,
6) sarung penyetel pahat dalam,
7) tuas kepala lepas,
8) panel kontrol eretan memanjang,
9) panel kontrol eretan melintang,
10) panel kontrol kepala lepas,
11) ulir pengikat kepala lepas,
12) handel pelumas,
13) roda pengatur gerak memanjang,
14) roda pengatur gerak pemakanan,
15) tuas penjepit pembawa,
16) roda pengatur pemberhentian
4. Mesin Bubut Tegak
Jenis mesin bubut tegak dilihat dari kontruksinya berbeda dengan mesin bubut sebelumnya, karena letak kepala tetap dan kepala lepasnya pada posisi tegak.Cekam kepala tetapnya berada di bawah sedang kepala lepasnya berada di atas, khususnya untuk keperluan produksi poros dengan diameter relatif besar dan panjang.
Gambar 27. Mesin Bubut Tegak
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
5. Mesin Bubut dengan Enam Spindel Mendatar
Mesin bubut dengan enam spindel mendatar memiliki enam spindel mendatar yang masing-masing dapat dipasang cekam dan di belakangnya dilengkapi dudukan sekaligus sebagai pengarah masuknya bahan/benda kerja, sehingga dapat mencekam bahan yang memiliki ukuran panjang. Pencekaman dan majunya bahan serta pergantian posisi cekam dapat dilakukan secara otomatis (sistem hidrolik atau pneumatik), sehingga jenis mesin ini sangat cocok untukmemproduksi produk secara massal yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama.
Gambar 28.Mesin Bubut dengan Enam Spindle Mendatar
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
6. Mesin Bubut Tegak dengan Delapan Spindel
Mesin bubut dengan delapan spindel memiliki delapan spindel posisi tegak yang masing-masing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya sama dengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, hanya saja pemasangan benda kerjanya pada posisi tegak. Karena memiliki ukuran spindel yang besar, jenis mesin ini sangat cocok untuk produksi secara massal yang memiliki ukuran besar, tetapi memiliki ukuran tidak terlalu panjang.
Gambar 29. Mesin Bubut Tegak dengan Spindle Delapan
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
7. Mesin Bubut Tegak dengan Delapan Spindel Sistem Rotary
Mesin bubut dengan delapan spindel sistem rotary memiliki delapan spindel posisi tegak yang masingmasing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya sama dengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, namun memiliki kelebihan yaitu masuknya bahan (raw material) dan keluarnya hasil produk dapat dilakukan secara otomatis (sistem hidrolik atau pneumatik). Sehingga proses produksinya bisa lebih cepat bila dibandingkan dengan mesin bubut enam spindel mendatar.
Gambar 30.Mesin Bubut dengan System Rotary
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
8. Mesin Bubut Potong
Mesin bubut potong berfungsi untuk memotong benda kerja khususnya kawat. Pemotongan dilakukan secara otomatis sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk memotong kawat secara massal yang memiliki ukuran panjang yang sama.
Gambar 31.Mesin Bubut Potong
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
9. Mesin Bubut Ulir
Mesin bubut ulir berfungsi khusus untuk membuat batang ulir luar (baut), kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut konvensional ukuran sedang. Karena mesin ini dikhususkan untuk membuat ulir, sehingga sangat cocok untuk membuat ulir luar secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.
Gambar 32.Mesin Bubut Ulir
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
10. Mesin Bubut Ulir tipe Swiss
Mesin bubut ulir tipe Swiss juga khusus berfungsi untuk membuat batang ulir luar (baut). Kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut turret. Karena mesin ini dikhususkan untuk membuat ulir, sehingga ini sangat cocok untuk membuat ulir secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.
Gambar 33.Mesin Bubut Ulir Tipe Swiss
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
11. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret berfungsi seperti halnya mesin bubut konvensional berukuran sedang, namun memiliki dudukan alat potong ada beberapa buah yang pergantian posisinya dapat dilakukan dengan mudah (sistem mekanik, hidrolik, atau pneumatik).Jenis mesin ini pada umumnya memiliki ukuran yang relatif kecil, sehingga sangat cocok untuk memproduksi produk secara massal yang memiliki ukuran kecil.
Gambar 34.Mesin Bubut Turet
http://wordpress.com%2F2010%2F03%2Fmesin-bubut-kelengkapan-dan-alat-potong.pdf
12. Mesin Bubut Spindel Banyak Otomatis
Mesin spindel banyak otomatis adalah jenis yang paling cepat dari mesin produksi untuk pekerjaan batang.Dalam mesin ini langkah operasi dibagi menjadi beberapa bagian sehingga satu stasiun mengerjakan satu bagian operasi dan semua stasiun beroperasi secara serentak sehingga memperpendek waktu pengerjaan.
Gambar 35.Mesin Bubut Spindle Banyak Otomatis
http://mechanicalsains.blogspot.com/2010/11/mesin-bubut-penggolongan-mesin-bubut.html
13. Mesin Bubut Turet Horizontal
Mesin bubut jenis ini di buat dalam dua rancangan umum yang di kenal sebagai ram dan sadel. Dalam penampilan mereka hampir serupa dan kesemuanya dapat di pakai untuk pekerjaan batang atau penekan. Perbedaan mesin bubut turel jenis ram dapat di tempatkan sebuah sadel yang diapitkan pada bangku mesin bubut. Di mana sadelnya dapat di atur, tetapi tidak bergerak selama operasi turet. Turetnya langsung di pasang pada sadel yang bergerak.
Gambar 36. Mesin Bubut Turet Horizontal
http://www.scribd.com/doc/25487748/joe
14. Mesin Bubut Turet Horizontal Otomatis
Operasi sepenuhnya otomatis agar operator dapat menangani dua buah mesin atau lebih. Mesin jenis ini digunakan pada tuas pencekam yang lonjakan lama. Keuntungannya adalah penghapusan elemen manusia dari dua waktu memungkinkan operator mengatasi beberapa mesin dan produksi cepat.
Gambar 37. Mesin Bubut Turet Horizontal Otomatis
http://www.scribd.com/doc/25487748/joe
15. Mesin Bubut Turet Vertikal
Merupakan sebuah mesin yang mirip fres pengebor vertikal memiliki karakteristik untuk memegang pahat terdiri atas pencekam yang di pasangkan di atas rel penyilang, sebagai tambahan terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turet bujur sangkar untuk memegang pahat.
Gambar 38. Mesin Bubut Turet Vertikal
http://www.scribd.com/doc/25487748/joe
16. Mesin Bubut Stasiun Jarak Otomatis
Mesin ini digunakan untuk produksi tinggi dan biasanya dilengakapi dengan lima atau sembilan stasiun kerja dan kedudukan.
Gambar 39. Mesin Bubut Stasiun Jarak Otomatis
http://www.scribd.com/doc/25487748/joe
17. Fris Pengebor Vertikal
Fris pengebor vertikal mendapatkan namanya karena benda kerja berputar pada meja horizontal mirip dengan frais pembuat lama. Palingan pahat pemotongnya adalah stasi oner, kecuali untuk gerakan hentaran dan terpasang menyilang yang ketinggiannya dapat di stel.
Gambar 40. Fris Pengebor Vertikal
http://ryanssimrboyz.blogspot.com/2011/09/teknik-pemesinan.html
18. Mesin Ulir Otomatis
Cara/ciri utama dari mesin ini adalah adanya pengontrolan gerakan turet sehingga perkakas bisa di umpan ke benda kerja pada kecepatan yang di inginkan, ditarik dan hantar arahkan kedudukan berikutnya. Mesin ini mempunyai peluncur.
Gambar 41. Mesin Ulir Otomatis
http://ryanssimrboyz.blogspot.com/2011/09/teknik-pemesinan.html
19. Mesin Bubut Duplikat Otomatis
Mesin ini biasanya di lengkapi dengan sistem kendali numeris titik ke titik yang memiliki masukan desimal pembacaan langsung, ciri lain dari mesin ini adalah blok pahat pengaruh 2 kedudukan terkendali secara otomatis yang terpasang di atas benda kerja.
Gambar 42. Mesin Bubut Duplikat Otomatis
http://ryanssimrboyz.blogspot.com/2011/09/teknik-pemesinan.html
20. Mesin Bubut Pencekam Vertikal Stasiun Majemuk.
Mesin ini mempunyai pahat potong yang stasioer kecuali untuk gerakan hentaran dan terpasang pada rel menyilang dengan ketinggian yang dapat di stel. Mesin ini dapat memegang serta suku cadang besar dan berat karena benda kerja dapat di letakkan di meja.
Gambar 43. Mesin Bubut Pencekam Vertikal Stasiun Majemuk
http://perkakaspunya.blogspot.com/2010/03/mesin-bubut-penggolongan-mesin-bubut.html
4. Alat Bantu Mesin Bubut
a) Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda yang sedang dibubutBaik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter, ujung benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkan sebagai tempat atau dudukan kepala senter.penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjaga atau menahan benda kerja agar kelurusan terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya; senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 600. Sementara pada sisi lainnya berbentuk tirus.
Senter Putar dan Senter Mati
Digunakan untuk membantu menyangga ujung sebuah benda kerja yang berbentuk shaft atau as atau poros. Dengan tujuan agar ketika dibubut,benda tersebut tidak goyang,bengkok,bergetar atau pun lepas. Tentunya sebelumnya ujung dari as tersebut diberi lubang untuk tempat senter.
a. Senter mati
Adalah senter yang tidak ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.
b. Senter hidup
Adalah senter yang ikut berputar bersama benda kerja pada saat
pembubutan.
Gambar 44.Senter Mati dan Senter Putar
Sumber :Photo Scan
c. Senter Pipa
Digunakan dengan maksud yang sama dengan penggunaan senterputarnamun senter pipa dikhususkan untuk pipa atau as yang memiliki lubang yang tidak bisa disokong dengan senter putar biasa.
Gambar 45.Senter Pipa
Sumber :Photo Scan
d. ChuckBor (Drill Chuck)
Alat ini adalah pencekam mata bor dan yang biasanya kapasitasnya bisa mencekam dari diameter 1,5-13mm. Biasanya ada juga yang 1-10mm dan yang bisa mencekam dari diameter 3-16mm.
Gambar 46. Chuck bor dan pemakaiannya pada mesin bubut
http://zwingly.wordpress.com/2011/03/29/membuat-ulir-dalam-dan-ulir-luar-dengan-tap-dan-sney/
b) Pembawa
Alat ini dipasang bersama – sama plat pembawa dengan maksud membawa serta benda kerja supaya tidak ikut berputar.
Gambar 47. Pembawa
Sumber :Photo Scan
c) Penyangga
a) Penyangga Tetap (Steady Rest)
Digunakan untuk membantu memegang benda yang panjang yang akan mendapat pengerjaan dibagian ujungnya. Dipasang pada bed mesin dengan dikunci mur baut. Bagian yang memegang benda kerja dibuat dengan bronze atau kuningan sehimgga tidak banyak merusak benda kerja.Namun begitu harus teatap dilumasi selama pemakaian.
Gambar 48.Steady Rest atau Penyangga Tetap
Sumber : Photo Scan
b) Penyangga Berjalan (Follow Rest)
Digunakan untuk membantu memegang benda kerja dengan diameter relatif kecil dan relatif panjang. Dipasang pada eretan melintang/cross slide sehingga ikut bergerak sepanjang bed mesin. Sama halnya dengan penyangga tetap,ini pun harus dilumasi selama pemakaian.
Gambar 49.Follow Rest atau Penyangga Berjalan
Sumber : Photo Scan
4. Kartel
Kartel adalah suatu alat alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan.
Gambar 50. Kartel
Sumber :Photo Scan
5. Cekam
Alat pemegang benda kerja yang umum dugunakan karna dapat mencekam benda kerja berbagai bentuk dan ukuran
Adapun macam-macam pencekam antara lain:
a. Cekam Rahang Dua
Cekam ini mempunyai 2 rahang yang bergerak saat baut penyetel di putar.Baut penyetel ini mempunyai ulir kanan dan ulir kiri.
Gambar 51.Cekam Rahang Dua
Sumber :Photo Scan
b. Cekam Rahang Tiga
Cekam rahang tiga adalah pemegang benda kerja yang mempunyai tiga rahang penjepit yang dapat bergerak secara bersama-sama sepanjang alur saat mengunci dan membuka benda kerja. Cekam ini dapat menjepit benda kerja bulat, segi enam,segi sembilan dan kelipatan tiga lainnya.
Gambar 52. Cekam Rahang Tiga
Sumber :Photo Scan
Penjepitan benda kerja dengan cekam rahang tiga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penjepitan arah dalam sisi benda kerja dan penjepitan arah luar sisi benda kerja.
c. Cekam Rahang Empat
Cekam rahang empat mempunyai rahang penjepit empat buah.Rahang cekam empat dapat bergerak bebas sepanjang alur rahang pada saat mengunci maupun membuka benda kerja. Ada dua type cekam rahang empat, yaitu:
1. Cekam rahang empat universal
Prinsip penjepitan cekam rahang empat universal ini sama dengan cekam rahang tiga, dimana rahang cekam dapat bergerak bersama-sama saat membuka maupun mengunci benda kerja secara otomatis.
2. Cekam rahang empat independen
Cekam rahang empat independen sama fungsinya dengan cekam rahang empat universal. Perbedaannya terletak pada teknik pengunciannya.Pada cekam rahang empat independen ini masing-masing rahang penjepit harus dikunci dan dibuka satu persatu. Masing-masing rahang dapat digerakkan sendiri tanpa ada hubungannya dengan rahang yang lain.
Gambar 53.Cekam Rahang Empat
Sumber : http://www.qrbiz.com/
d. Cekam Magnet
Gambar 54.Cekam magnet
Sumber http://www.bengkelbangun.com/2011/07/bubut-roda-gila.html
e. Cekam Rata
Gambar 55.Cekam rata
Sumber :Photo Scan
6. Mata Bor
Digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja
Gambar 56.Mata Bor
Sumber :Photo Scan
5. Jenis – Jenis Pengerjaan Mesin Bubut
a) Membubut Lurus
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja.Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang
Gambar 57. Membubut Lurus
Sumber :Photo Scan
b) Membubut Tirus
Dapat dilakukan dengan 3 cara :
a. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
c. Dengan memasang perkakas pembentuk.
membubut tirus dengan eretan atas adalah seperti bagan berikut.
Gambar 58. Membubut Tirus
Sumber :Photo Scan
c) Membubut Eksentris
Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.
Gambar 59.Membubut Eksentrik
Sumber:Abhynkverbeck.blogspot.com/turning
d) Membubut Alur
Untuk pekerjaan membubut alur dipergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang kekanan / kekiri dan bentuknya adalah sebagai berikut.
Gambar 60.Membubut Alur
Sumber :Photo Scan
e) Memotong Benda Kerja
Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang dijepit diantara senter-senter tidak boleh diputus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.
Gambar 61.Memotong Benda Kerja
Sumber :Photo Scan
f) Mengebor pada Mesin Bubut
Pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara yakni benda kerja yang berputar dan bor senter yang berputar.
Gambar 62.Mengebor pada mesin bubut
Sumber:Abhynkverbeck.blogspot.com/turning
g) Membubut Dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus.Pahatnya punya bentuk tersendiri.
Gambar 63.Membubut Dalam
Sumber :Photo Scan
h) Membubut Profil
Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.
Gambar 64.Membubut Profil
Sumber :Photo Scan
i) Mengkartel
Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia.Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter.Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut.
Gambar 65.Mengkartel
Sumber :Photo Scan
j) Membubut Ulir Sekrap
Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.
Gambar 66.Membubut Ulir Sekrap
Sumber:Abhynkverbeck.blogspot.com/turning
k) Membubut Muka
Membubut muka adalah suatu pengerjaan pada mesin bubut dimana pengerjaannya dilakukan untuk meratakan permukaan.Kalau sebuah permukaan harus dipotong pada pembubut maka operasinya biasanya dikenal dengan pengerjaan tepi. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam, seperti diperlihatkan pada Gambar 18.3B tetapi dalam beberapa kasus pengerjaan tepi juga dilakukan pada kedua ujung pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran, maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.
Gambar 67. Membubut Muka
Sumber : http://mechanicalsains.blogspot.com/
6. Sistem Tranzmizi Pada Mesin Bubut
a) Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel, bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya(mesin bubut, pompa, kompresor, penggilingan padi, mesin produksi, dll).
b) Pada mesin bubut dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).
Gambar 68.Transmisi pada Mesin Bubut
Sumber :Photo Scan
7. Pahat Bubut
a) Nomenklatur
1. NomenklaturPahat Bubut
Gambar 69.Nomenklatur Pahat
Sumber :Photo Scan
Keterangan :
a. Sudut gerak samping, jika sudut ini semakin lancip maka akan menurunkan daya potong dan tempratur pemotongan semakin tinggi.
b. Sudut Gerak Belakang, tempat menggantikan sisi potong sehingga memudahkan pemotongan yang lebih berat.
c. Jari-jari ujung, untuk memotong akhir permukaan sekaligus memberi bentuk pada benda kerja.
d. Sudut pengaman Ujung, sangat berperan dalam performa pahat potong bila terlalu kecilmaka akan mengurangi umur pahat.
e. Sudut pengaman samping, untuk mencegah pergerakan perkakas lain dan memotong bahan yang keras dan tangguh.
f. Sudut mata potong ujung, cuttering dapat memperpendek umur pahat karenamerusak/mematahkan mata potong.
g. Sudut mata potong samping, bila serpihan ini bertambah besar maka serpihan yang kontak dengan sisi potong samping akan mengikat dan menyebabkan umur pahat semakin lama.
http://abynkverbeck.wordpress.com/2011/11/01/nomenklatur-pahat-bubut.
b) Jenis Pahat Bubut Berdasarkan Bentuk
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.
Gambar 70.Macam-macam bentuk pahat bubut
*gambar dari McMaster-Carr catalogue
Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
1. Pahat sisi kanan
2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar
Macam-macam bentuk pahat bubut:
a. Pahat Bubut Rata
Digunakan untuk membubut permukaan benda kerja menjadi rata.Pahat initerdiri dari dua macam, yaitu pahat bubut rata kiri dan pahat bubut rata kanan.
b. Pahat Bubut Muka
Digunakan untuk membubut penampang permukaan benda kerja menjadi rata dan datar.
c. Pahat Bubut Potong
Digunakan untuk memotong benda kerja.
d. Pahat Bubut Pembentuk
Adalah pahat bubut yang ujung mata potongnya berbentuk cembung atau cekung sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.
e. Pahat Bubut Dalam
Digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.
f. Pahat Bubut Ulir
Digunakan untuk membubut ulir benda kerja. Ujung mata pahat dibuat sesuai dengan jenis ulir yang akan dibuat.
c) Jenis Pahat Bubut Berdasarkan Material
1. Pahat HSS
Pahat high steels (HSS) terbuat dari jenis baja paduan tinggi dengan unsur paduan krom (Cr) dan tungsten atau wolfram (W). Melalui proses penuangan (Wolfram metallurgi) kemudian diikuti pengerolan ataupun penempaan. Baja ini dibentuk menjadi batang atau silinder. Pada kondisi lunak bahan tersebut dapat
diproses secara permesinan menjadi berbagai bentuk pahat potong.
Gambar 71. Pahat HSS
Sumber :Photo Scan
2. Pahat karbida
Jenis karbida yang disemen merupakan bahan pahat yang dibuat dengan cara menyinter (sintering) serbuk karbida (nitrida,oksida) dengan bahan pengikat yang umumnya dari cobalt (Co). Dengan cara Carbuising masing – masing bahan dasar (serbuk) tungsten (Wolfram,W),Titanium (Ti), Tantlum (Ta) dibuat menjadi arbida yang kemudian digiling dan disaring. Salah satu atau campuran serbuk karbida tersebut kemudian dicampur dengan bahan pengikat (Co) dan dicetak tekan denganmemakai bahan pelumas. Setelah itu dilakukan presintering (100° C) pemanasan mula untuk menguapkan bahan pelumas.
Gambar 72.Pahat karbida
http://an-tika.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-pahat-bubut.html
3. Pahat keramik
Serbuk alumunium oksida dengan bahan tambahan titanium, dicampurkan dengan pengikat dan diproses menjadi sisipan pahat pemotong dengan teknik metalurgi serbuk. Sisipan ini diapitkan pada pemegang pahat ataupun diikatkan padanya dengan epoxy resin.
Gambar 73.Pahat keramik
Sumber : http://seni-dan-antik.tokobagus.com/
4. CBN (Cubic Baron Nitride)
CBN termasuk jenis keramik.Diperkenalkan oleh GE (USA, 1957, Borazon). Dibuat dengan penekanan panas ( 1500 ) sehingga serbuk graphit putih nitridebaron dengan struktur atom heksagonal berubah menjadi struktur kubik. Pahat sisipan CBN bisa dibuat dengan menyinter serbuk BN tanpa atau dengan material pengikat AL O 3 , TiN atau Co, hot hardness CBN ini sangat tinggi. CBN dapat digunakan untuk permesinan berbagai jenis baja dalam keadaan dikeraskan (hardened steel), besi tuang, HSS maupun karbida semen. Afinitas terhadap baja sangat kecil dan tahan terhadap perubahan reaksi kimiawi sampai dengan temperatur pemotongan 1300 C ( kecepatan potong yang yang tinggi). Saat ini harga pahat CBN sangat mahal sehingga pemakaianya masih terbatas pada permesinan untuk mencapai ketelitian dimensi dan kehalusan permukaan yang sangat tinggi.
Gambar 74.Pahat CBN
http://an-tika.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-pahat-bubut.html
5. Intan
Sintered Diamond (GE, 1955) merupakan hasil proses sintering serbuk intan tiruan dengan bahan pengikat Co ( 5 % - 10 % ). Hot hardness sangat tinggi dan tahan terhadap deformasi plastik. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta prosentase dan komposisi material pengikat. Karena intan pada temperatur tinggi akan berubah menjadi graphit dan mudah terdifusi dengan atom besi, maka pahat intan tidak bisa digunakan untuk memotong bahan yang mengandung besi (ferros).
Gambar 75.Pahat intan
Sumber : http://parts.digikey.com/
8. Cara Memasang Pahat
Selama pengerjaan, pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force).Besarnya tenaga ini tergantung dari besarnya benda kerja dan ukuran penampang chip.Dengan memasang pahat pada baut pengunci (clamping bolt), terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan penyangga pahat dengan penjepit pahat.Getaran tersebut menyebabkan pahat bergerak.Untuk menghindari bergesernya pahat selama pengerjaan, pahat harus dipegang dengan kuat dan aman.Untuk pemasangan pahat dapat digunakan pelat-pelat tipis sebagai “ganjal”.
Pahat apabila dibawah centre maka pemakanan pada benda kerja akan semakin dalam, permukaan panda kerja akan semakin kasar, dan pahat akan semakin cepat tumpul. Serta gesekan akan semakin bertambah, dan geram- geram ysng dihasilkan akan semakin tebal.
Pahat apabila diatas centre maka bagian bawah pahat mata tunggal yang akan menyayat benda kerja dan bukan pada ujung pahat tersebut.
Kedalaman pemakaman yang semakin dalam, gesekan bertambah besar dan permukaan benda kerja tidak rata.
9. Ulir
a) Nomenlaktur Ulir Segitiga
Nomenlaktur ulir, ulir sekrup adalah suatu baut yang penampangnya searagam adalah dalam bentuk heliks. Pada permukaan sebuah silinder metode AS untuk penandaan ulir sekrup dalam urutan adalah nominal ( diameter pecahan dalam urutan nominal ). ( diameter pecahan atau nomor ulir ) banyaknya ulir tiap inc dan toleransi.
Gambar 80. Nomenklatur Ulir Segitiga
Sumber : http://repository.binus.ac.id
Contoh : ¼ - 20 unc – 24 artinya memiliki diameter ¼ inci dengan 20 ulir tiap inciA dan B berhubungan dengan ulir sebelah luar atau sebelah dalam ulir metrik menunjukkan dasar huruf M yang diikiuti dengan ukuran nominal.
Gerak bagi dinyatakan oleh pecahan sebagai pembilang dan banyaknya ulir tiap inci sebagai penyebut. Sebuah sekrup berulir tunggal memiliki 16 ulir tunggal tiap inci, berarti jarak baginya 1/16.
b) Klasifikasi Ulir
Ulir adalah garis atau alur / profil melingkar yang mempunyai sudut kisar atau uliran tetap.
a. Berdasarkan Pembuatannya
1. Dengan menggunakan mesin bubut.
Ulir yang dibuat dengan menggunakan mesin bubut hasilnya lebih halus dan presisi dibandingkan dengan ulir yang dibuat dengan alat tangan.
2. Dengan menggunakan tangan(alat tangan)
1. Tap
Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam.
2. Snei
Snei adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir luar.
b. Berdasarkan posisinya
1. Ulir dalam
Ulir dalam adalah ulir yang dibuat dibagian dalam benda kerja, contohnya mur.
2. Ulir luar
Ulir luar adalah ulir yang dibuat dibagian luar benda kerja, contohnya baut.
c. Berdasarkan penggunaannya
1. Ulir penggerak
Ulir yang digunakan sebagai pemindah daya.
2. Ulir pengikat
Ulir yang digunakan mengikat komponen-komponen pada mesin.
d. Berdasarkan jumlah ganknya
1. Ulir tunggal
2. Ulir majemuk
Jenis – jenis ulir :
c) Ulir segitiga
Ulir ini memiliki sudut puncak 60⁰
Gambar 81. Ulir segitiga
Sumber : http://m2kaboet.blogspot.com/
d) Ulir segiempat
Pahat ini harus digerinda denga tepat dan sesuai
Gambar 82. Ulir segiempat
Sumber : http://teknik-mesin1.blogspot.com/
e) Ulir trapesium
Bentuk standard ulir trapesium di terapkan didalam. Standart ulir (UNDRM M 1540, M1541, M1542) ulir trapesium memiliki sudut bidang 30⁰.
Gambar 83. Ulir trapesium
Sumber : http://teknik-mesin1.blogspot.com/
f) Ulir gergaji
Gambar 84. Ulir gergaji
Sumber : http://teknik-mesin1.blogspot.com/
g) Ulir bulat / radius
Gambar 85. Ulir bulat / radius
Sumber : contoh laporan teknologi mekanik
h) Ulir pipa with worth
Gambar 86. Ulir pipa with worth
Sumber : contoh laporan lab. Teknologi mekanik
10. Fluida Pendingin
a) Fluida Pendingin
Fluida kerja merupakan salah satu bagian utama atau factor terpenting dalam memperoleh produk yang baik.Fluida berfungsi sebagai pelumas dan media pendingin.Sebagai pelumas, fluida dapat mengurangi gesekan pada benda kerja dengan pahat pemotong, sehingga memudahkan pemakanan benda kerja.Fluida juga dapat membersihkan benda kerja dari serpihan-serpihan yang panas yang memungkinkan dapat melekat pada benda kerja, sehingga diperoleh hasil benda kerja yang lebih halus. Selain itu, fluida dapat mempertahankan kekuatan benda kerja, dimana apabila benda kerja menjadi panas maka struktur atom benda kerja tersebut akan merenggang sehingga kekuatan benda kerja berkurang
Adapun jenis-jenis media pendingin (coolants) untuk pemotongan, yaitu;
a. Soluble oil emulsions : air + oli = 2:1, cocok digunakan untk proses Pemotongan dengan kecepatan lingga
b. Chemical coolants ; cairan + air = 1:50 dan 1:80, sering digunakan untuk proses gerinda karena tembus pandang, stabil dan mempunyai anti korosi.
c. Neat Cutting oils : Oli + zat tambahan, oli mineral murni atau dengan bahan tambahan, digunakan untuk pemotongan besar.
Pendinginan dilakukan dengan cara menyemprot langsung pada bagian yang terpotong. Pendinginan tidak efektif bila tidak langsung menyemprot ke bagian yang dipotong.
11. Alat Ulir Pada Proses Pembubutan
1. Alat Ukur pada Proses Pembubutan
Alat ukur digunakan untuk mengukur benda kerja yang akan dikerjakan. Alat ukur yang tersedia antara lain:
a. Vernier Caliper
Vernier caliper dalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog,
Gambar 87. Vernier Caliper
sumberhttp://id.wikipedia.org
umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
b. Mikrometer.
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Gambar 88.Mikrometer
sumberhttp://id.wikipedia.org
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
c. Rollmeter
Gambar 89.Rollmeter
sumber http://id.wikipedia.org
Rollmeter adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 1 mm digunakan unutk mengukur benda-benda yang panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar